Sabtu, 22 Februari 2014

PENDIDIKAN DAN BUDAYA

BAB I 
Pendahuluan
A. Latar Belakang  
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang berbudaya, dimana ia mampu untuk melepaskan dirinya dari suatu ikatan atau nalurinya untuk menguasai alam sekitarnya dengan kemampuan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga manusia sangat berbeda dengan mahluk ciptaan yang lainnya. Istilah kebudayaan berasal dari kata budh berasal dari bahasa Sansekeerta. Dari kata budh ini kemudian dibentuk kata budhayah yang artinya bangun atau sadar. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah culture.

Pendidikan merupakan bagian dari budaya itu sendiri sendangkan budaya merupakan pengelompokan kegiatan yang didasarkan pada kondisi wilayah atau aktifitas masyarakat itu sendiri. Pada umumnya Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan itu sendiri, secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Budaya

2. Pendidikan 
3. Hubungan antara Budaya dan Pendidikan



BAB II
Pembahasan

 1. Budaya
Budaya adalah sebuah warisan sosial mengandung arti bahwa budaya adalah pemberian suatu hasil akumulasi berbagai macam interaksi tatanan sosial dimasa lalu kepada generasi setelahnya untuk kemudian berulang seperti sebuah siklus. Siklus itu hanya akan terputus jika budaya (warisan) itu tidak lagi diulang oleh generasi selanjutnya. Jadi artinya budaya akan terus menjadi sebuah warisan, jika masyarakat (faktor sosial) terus menggunakannya sebagai bagian dari keterinteraksian antar mereka. Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
 2. Pendidikan
Pendidikan  merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan dan sekaligus sebagai upaya pewarisan nilai-nilai budaya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, pendidikan merupakan produk budaya dan sebaliknya budaya merupakan produk pendidikan.

Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Maka dari pendidikan harus dikenali sejak dini melalui keluarga sehingga akan merubah karakter dirinya sejak dini. Penanaman nilai karakter yang paling baik adalah dengan teladan. Pada dasarnya anak-anak hanya mencontoh perilaku orang dewasa. Bahkan untuk seorang yang profesional pun belum tentu dapat memberi teladan yang baik.
Tujuan Pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri dapat memotivasi kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.


3. Hubungan Antara Pendidikan dan Budaya

Para ahli antropologi pendidikan seperti Teodore Brameld melihat keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan dan kebudayaan. Antara pendidikan dan kebudayaan, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena pendidikan tidak terlepas dari kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terlaksana dalam suatu masyarakat yang berbudaya.

Pendidikan menjaga kesinambungan kebudayaan dan sebagai agen pengembangan kebudayaan. Fungsinya, sebagai preservasi dinamik, partisipatoris dan fungsi preparatoris antisipatoris dari kebudayaan yang dikaitkan dengan masyarakat industri masa depan.
Dari sudut pandangan individu pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi individu, sebaliknya dari sudut pandang kemasyarakatan pendidikan adalah sebagai pewarisan nilai-nilai budaya. Dalam pandangan ini, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai mahluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta budaya itu.

Daftar Artikel Terkait
Tinggalkan komentar anda disini


Tidak ada komentar: